1. PENGIKLAN


Pengiklan merupakan inti dari jaringan iklan. Pengiklan adalah produsen pemasang iklan yang memiliki anggaran untuk kampanye periklanan guna mendukung program pemasaran. Pengiklan dapat berupa perusahaan swasta, koperasi, pemerintah atau publik baik yang mencari laba ataupun tidak, dengan menggunakan media untuk mancapai sasaran perusahaan. Sebut saja, Unilever, OT, Coca Cola, Gudang Garam, Departemen Kesehatan, Universitas Sanata Dharma, Supermartket Mirota, dan lain-lain.

Langkah yang diambil pengiklan ini merupakan suatu keputusan investasi dengan membeli ruang dan waktu pada berbagai media seperti surat kabar, majalah radio, atau televisi, dan juga media luar ruang, seperti papan reklame.

Pengiklan ketika akan memasang iklan perlu memperhatikan identitas perusahaan, strategi pemasaran, produk utama andalan perusahaan, persaingan di pasar, dan yang penting adalah brand dari produk yang akan diiklankan.

Perusahaan-perusahaan swasta yang bersifat profit biasanya mempunyai Manajer Periklanan. Beberapa perusahaan pengiklan mungkin hanya memiliki seorang manajer periklanan dengan sekretaris dan satu atau dua orang asisten. Mereka hanya melakukan tugas-tugas pokok periklanan, yakni administrasi, supervisi, dan kontrol atas iklan yang telah direncanakan dan dibuat. Teknis pelaksanaannya sebagian besar diserahkan kepada biro iklan. Mereka hanya hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan menerjemahkan ide perusahaan untuk biro iklan, menyetujui, atau mengoreksi proof yang diajukan biro iklan, menandatangani kontrak, serta meneliti tagihan-tagihan yang masuk dan menyetujui pembayarannya.

Di sisi lain, terdapat perusahaan yang mempunyai manajer periklanan yang sangat sibuk. Mereka melakukan tugas-tugas di bidang periklanan yang tidak diserahkan kepada biro iklan, kecuali dalam bentuk ruang di media cetak atau siaran di radio dan TV dengan jadwal dan akses yang dimiliki biro iklan pada sejumlah media. Sebuah supermarket yang memiliki jaringan luas dengan tingkat kompetisi yang tinggi hampir setiap saat harus mengubah desain iklannya dengan menampilkan barang baru dengan harga merangsang yang bisa berubah setiap saat. Perusahaan pengiklan seperti ini tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus atau mendiskusikan desain iklannya dengan biro iklan. Pengiklan hanya membutuhkan agen untuk memuat iklannya ke media.

Di antara dua dua kutup tugas manajer iklan tersebut, terdapat bentuk bagian manajer periklanan lain yang membagi pekerjaannya dengan biro iklan, tetapi tetap memiliki kesibukan-kesibukan kreatif.

Manajer periklanan pada perusahaan pengiklan bertanggung jawab terhadap direktur pemasaran dan bekerja sama dengan teman sejawatnya, seperti manajer humas, manajer penjualan, dan account excekutifve biro iklan.

Manajer periklanan dapat juga melakukan sendiri penelitian pasar untuk menguji seberapa jauh dampak iklan terhadap pejualan, atau menyerahkan pada pihak ketiga, yaitu perusahaan periset pasar.

No comments:

Post a Comment