PERANCANGAN IKLAN CETAK TEH SARING UNTUK MEMPERKUAT POSITIONING SEBAGAI MINUMAN TEH BUBUK YANG PRAKTIS, HEMAT DAN MENGUNTUNGKAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori
Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan suatu perusahaan (khususnya produk konsumsi) untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada konsumen. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan pengetahuan, makna, kepercayaan sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku periklanan konsumen dalam membeli, meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, juga sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi pesaing. Kemampuan ini muncul kerena adanya suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan, bagaimanapun bagusnya suatu produk jika dirahasiakan dari konsumen maka tidak ada gunanya, konsumen yang tidak mengetahui keberadaan suatu produk tidak akan menghargai produk tersebut.
Beberapa ahli menjelaskan definisi tentang pemasaran yang berkaitan dengan periklanan salah satunya ialah menurut Phillip Kotler (1999:16) dalam buku manajemen pemasaran, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Menurut Mc Carthy dan Marwan Asri (19991:17) berpendapat bahwa pemasaran menyangkut perencanaan secara efisien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak produsen dan konsumen tercapai. Phillip Kotler dan Duncan (2001:21) mengemukakan pemasaran adalah suatu kegiatan yang meliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan produk ketangan konsumen. Dari definisi-definisi yang ada dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran dilakukan oleh individu-individu dan organisasi.
Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan istilah periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah murahnya, maksud dari istilah ini adalah periklanan memang bisa menelan biaya yang sangat mahal namun selama itu didasarkan pada tujuan dan perhitungan yang serba jelas, maka semuanya bisa dibenarkan yang penting semua kegiatan itu tetap efektif dan ekonomis, dalam pengertian dapat mencapai sasaran, dan tepat menjamin keuntungan perusahaan.Frank Jefkins (1997:5)
Semua periklanan baru bisa dikatakan baik jika semuanya terencana dan terselenggara sedemikian rupa sehingga ia dapat mencapai hasil-hasil yang diharapkan dengan anggaran dana yang tersedia. Banyak kampanye periklanan yang menelan biaya jutaan poundsterling namun ia tidak bisa dikatakan berlebihan karena semuanya relatif tergantung ukuran pasar dan volume penjualan yang ingin dicapai demi kapasitas produksi pabrik.
Seperti kita ketahui bersama, perkembangan dunia industri di tanah air pada umumnya begitu pesat. Kita bisa melihat dengan banyaknya produk-produk baru bermunculan di pasaran. Mulai dari produk sabun sampai parfum, snack, minuman ringan yang dikemas secara apik. Untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya kepada khalayak umum para produsen suatu produk banyak memanfaatkan iklan dalam penyebarannya, baik itu melalui iklan media cetak atau pun televisi.
Menurut Rhenald Kasali dalam Iwan Hadibroto (2004:8) Iklan atau advertisment secara singkat dapat diartikan sebagai seluruh proses merencanakan, menciptakan, dan melaksanakan pembuatan iklan dengan menggunakan komunikasi 6 unsur (5W + 1H) yaitu (What, Who, When, Where, Why, dan How) sehingga dapat membawa Persuasive Selling Message dan menghasilkan kepuasan, desirable, dan believable bagi konsumen. Pada dasarnya iklan tidak dapat berdiri sendiri, ia harus ditunjang oleh keberhasilan unsur-unsur lainnya, seperti: distribution, branding, pricing, publicity, personal selling, direct selling, sales promotion, dan public relation. Iklan tidak dapat menghasilkan penjualan seketika. Dalam hal ini, iklan sangat berkaitan erat dengan apa yang disebut sebagai Sales Process: Unaware (tidak tahu) Aware (tahu) Comprehend (memahami) Convinced (yakin akan benefit-nya) Action (membeli) Keep purchase (terus membeli).
Menurut C.Northote Porkinson MK Rustomiji, Walter E.Viera (1999:52) “iklan adalah promosi produksi atau pelayanan non individu yang dilakukan oleh sponsor (perusahaan atau perseorangan) tertentu yang bisa diidentifikasi dan yang membayar biaya komunikasi ini”.
Sedangkan menurut Wright (2005:1) mengemukakan bahwa ”iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasive”.
Proses komunikasi periklanan sendiri harus efektif dalam menyampaikan pesan sehingga pesan yang disampaikan pada konsumen juga dapat dimengerti dengan cepat demi menciptakan penjualan serta keuntungan perusahaan.
Komunikasi maupun iklan harus efektif karena sama-sama bentuk penyampaian pesan kepada konsumen. Secara umum keefektifitasan periklanan dapat berupa informing, reminding, dan adding value. Jadi periklanan yang efektif maksudnya dapat membuat konsumen tertarik untuk memiliki produk yang diiklankan.
Manfaat periklanan yang efektif menurut Drianto dkk (2005:28) dalam buku invasi pasar dengan iklan yang efektif dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Dapat menciptakan kesadaran pada suatu merek didalam benak konsumen.
2. Mengembangkan atau mengubah citra personalitas dari sebuah merek.
3. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk.
4. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial.
Uraian pengertian secara teori dari judul karya ”Perancangan Iklan Cetak Teh Saring Untuk Memperkuat Positioning Sebagai Minuman Teh Bubuk Yang Praktis, Hemat, Dan Menguntungkan.”
Perancangan berasal dari kata rancang.menurut kamus Bahasa Indonesia Modern (1997:344)” Rancang adalah merencanakan, mengatur segala sesuatu terlebih dahulu apa yang hendak diperbuat”.
Iklan cetak. Bila dipisahkan, menurut kamus Bahasa Indonesia Modern (1999:129) ”iklan adalah adpertensi, reklame, pemberitahuan”. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia Modern (1999:64) ”cetak adalah membuat tulisan, gambar klise dsb, yang sudah dikemas dengan tinta lalu ditekankan pada kertas”. Jadi menurut kamus Bahasa Indonesia Modern dapat disimpulkan bahwa ” Iklan cetak adalah suatu pemberitahuan kepada orang banyak yang berupa tulisan atau gambar klise yang sudah dilumas dengan tinta”.
Positioning menurut Kotler (2002:5) adalah segala upaya untuk mendesain produk dan merek agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dibenak pelanggan.
Praktis berarti instan atau simple karena didalam penyeduhannya tidak perlu menyaring ampas teh, Hemat dapat diartikan ekonomis karena produk Teh Saring harganya terjangkau, Menguntungkan karena satu kantong Teh Saring 20gr bisa diperumtukan untuk menyeduh 800ml atau empat gelas air teh.
2.2. Perencanaan Dan Strategi Kreatif
2.2.1. Konsep Pasar dan Analisis Situasi
a. Profil Perkembangan Perusahaan
PT. Sariwangi AEA(Agricultural Estate Agency) adalah salah satu perusahaan teh terbesar di Indonesia sekaligus pelopor teh celup. Berdiri sejak tahun 1962 dengan pendiri antara lain JA Supit sebagai President Director, DR Zakir sebagai Managing Director, Jocelyn Rigby sebagai CEO Indorub (Estates), Andrew Supit sebagai General Manager, Tridjoko sebagai vice President dan Rocky menayang sebagai Finance Controller. Bapak JA Supit ini sebagai pionir produsen teh celup di Indonesia yang telah berpengalaman sejak 1962 di bidang pengolahan dan ekspor teh keluar negeri. PT. Sariwangi AEA(Agricultural Estate Agency) tbk ini bertempat di Jl.Mercedes Benz No.288 Cicadas Gunung Putri Bogor Jawa Barat.
Akhir tahun 1980 an, PT. Sariwangi memperkenalkan sebuah konsep dari teh kantong di pasar Indonesia dengan menggunakan nama perusahaan Sariwangi dan diwaktu yang sama juga memperkenalkan nama “ Teh Celup” di Indonesia. Pada tahap selanjutnya, merek telah diakusis oleh Unilever Indonesia pada tahun 1989. Selama 12 tahun, strategi pemasaran dari Sariwangi tetap dengan pemasaran keluar negeri dihampir seluruh belahan dunia yaitu Rusia, Timur Tengah, Eropa Timur, US, Australia, New Zealand dan tentu saja Malaysia.
PT. Sariwangi memimpin pasar sejak perusahaan menghasilkan komoditas perkebunan, naik hingga 15000 ton, kapasitas dalam menghasilkan teh kantong naik 4 juta kantong, mesin packaging buatan sendiri. Pada bulan Juni 2002, kami mengambil alih PT. MP Indorub Sumber Wadung dan mempunyai 5 perkebunan : Cigaru, Patuahwattee, Alkaterie, Nirmala dan Surangga. Perkebunan-perkebunan itu memberikan keuntungan 12 % bagi pertumbuhan PT. Sariwangi AEA(Agricultural Estate Agency). Dengan total lahan 4000 hektar di 3 tempat berbeda di Jawa Barat dengan total pekerja 4000 dan keluarga mereka juga tinggal diarea sekitar. Area perkebunan teh kebanyakan dibangun oleh Belanda dan Belgia sejak tahun 1900. Sebuah kombinasi dari dataran rendah ( 600-750m) dan dataran tinggi mulai dari 1200-2500m dan diatas permukaan laut.
PT. Sariwangi AEA(Agricultural Estate Agency) mempunyai 2 pabrik, dengan luas tanah 2.4 hectar ( 24,000m2) lokasinya di Cicadas dan Citeurep, Jawa Barat, mendapatkan certified to ISO 9001:2000, BRC ( British Retail Consortium), HACCP ( Hazzard Analysis Critical Control Point, ISO 22000:2005 ( Food Safety Management System) Standar International, dan mempunyai karyawan 2500 orang.
Pada tahun 2003 meluncurkan merek baru Sedap Wangi dan akhir tahun 2005 meluncurkan merek Teh Saring untuk pasar lokal dalam negeri. Dengan brand baru ini PT. Sariwangi AEA(Agricultural Estate Agency) ingin memberikan kepada konsumen Indonesia produk teh yang berkualitas dalam hal aroma rasa dan komposisi. Sekarang, PT. Sariwangi AEA(Agricultural Estate Agency) menghasilkan lebih dari 18000 tons teh, semenjak th 2002 mengalami pertumbuhan 20 % dan mengalami peningkatan 20 % dari nilai ekspor pasar Indonesia.Banyak dari para konsumen sudah mengenal dengan baik dengan Produsen dan telah lama bekerja sama. Diantaranya Lipton-Unilever, Dilmah, Tetley, Boh Tea, Elingk Schuman dan Thompson.
b. Potensi Perusahaan
Teh Saring memiliki tujuan memberikan produk dengan keunggulan harga yang ekonomis dan terjangkau, higienis, praktis serta menguntungkan. Selalu memperhatikan kepuasan konsumen. Hal ini yang harus selalu diperhatikan oleh PT.Sariwangi agar di percaya konsumen dan dikenal baik sebagai produk yang berkualitas. selalu mementingkan kepuasan bagi konsumen baik pelayanan maupun dari segi produk Teh Saring yang berkualitas dan terjamin.
c. Kondisi Persaingan Produk
Secara makro analisis kondisi pasar dan persaingan produk teh bubuk bermerek Teh Saring mengalami persaingan yang ketat antar teh bubuk, kompetitor utamanya seperti teh Poci, teh Sosro dan teh Bendera sudah memiliki awareness tersendiri dibenak konsumen. Dalam persaingannya yang sangat ketat, untuk harga teh Saring memiliki harga yang relatif ekonomis dibandingkan dengan produk kompetitor lain, setiap kemasan 50G harga yang diterapkan Rp.1500,- dan kemasan 20G hanya Rp.500,- karena konsumen tidak perlu membuang uang untuk membeli talinya.
Teh Saring merupakan teh bubuk yang disarigin, bagi pengguna teh bubuk pasti akan merasakan perbedaanya, selain harga lebih ekonomis rasanyapun optimis, maksudnya dengan harga yang relatif terjangkau, rasa teh yang ditawarkan teh Saring sangat berkualitas, konsumenpun bisa memilih rasa teh asli atau vanilanya yang menyegarkan.
Teh Saring juga lebih prakis karena tidak perlu disaring lagi dan sudah tertakar ukurannya. Terakhir teh saring jauh lebih higienis daripada teh bubuk lainnya karena semua produk telah terdaftar di Departemen kesehatan dan memperleh sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical & Control Point), teh saring hadir dalam kemasan rumah makan 50G (bisa untuk membuat 50 gelas besar) dan kemasan rumah tangga 20G (bisa untuk membuat 20 gelas).
Perilaku pembelian dan persepsi konsumen pada umumnya mengenai teh, pada dasarnya teh merupakan kebutuhan primer untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari, mengingat kebiasaan minum teh di Indonesia sudah menjadi suatu tradisi, mulai dari kalangan menengah kebawah samapai kalangan menengah keatas, tua dan muda semuanya sudah merasakan minum teh. Konsumen utamanya adalah ibu-ibu rumah tangga yang rutin membeli untuk dikonsumsi sendiri maupun bersama seluruh anggota keluarga.
Teh di Indonesia mempunyai berbagai macam jenisnya, ada teh tubruk teh celup sampai teh bubuk. Sekarang banyak konsumen contohnya ibu rumah tangga yang menginginkan kepraktisan dalam penyeduhan teh, contoh yang praktis adalah teh celup karena kemasan teh celup sudah terbungkus dengan kertas filter ditambah tali untuk mencelupkan satu persatu kedalam gelas atau cangkir. Tapi disini Teh Saring menawarkan cara yang sedikit berbeda dibandingkan dengan teh lain, perlu dijelaskan bahwa teh saring masuk kedalam kategori teh bubuk yang mirip dengan teh celup. Teh Saring juga sudah terbungkus dengan kertas filter bedanya Teh Saring tanpa menggunakan tali, untuk itu takaran Teh Saring lebih banyak dibandingkan dengan teh merek lain, karena konsumen tidak perlu membuang uang untuk membeli talinya tetapi isinya sedikit. Dengan demikian perilaku pembelian konsumen lebih menginginkan teh yang praktis dengan harga terjangkau.
Top of mind produk teh yang sejenis adalah teh Sariwangi karena teh Sariwangi sudah mendapatkan awareness yang tinggi di benak masyarakat Indonesia.
Persepsi konsumen saat ini terhadap produk teh bermerek Teh Saring yakni konsumen lebih banyak membeli produk dengan harga yang ekonomis tapi memiliki kualitas rasa yang optimis, maksudnya banyak varian rasanya sehingga konsumen tidak merasa bosan untuk mengkonsumsinya, ”menurut Metta salah satu konsumen Teh Saring.”
2.2.2. Analisa Strategi Pemasaran
a. Produk
Nama Produk : Teh Saring
Co.Branding :PT.Sariwangi AEA (Agricultural Estate Agency), tbk
Kategori : Teh
Kemasan : 50G dan 20G
Spesifikasi produk : Produk Teh Saring ini terdapat dua varian aroma yaitu rasa teh asli dan rasa vanila, dengan kemasan 50g dan 20g, setiap kemasan tiap sachet 50g terdapat 5 kantong Teh saring @10gr dapat menghasilkan 50 gelas dan kemasan tiap sachet 20g terdapat 5 kantong Teh Saring @ 3gr dapat menghasilkan 20 gelas. Kandungan produknya berasal dari black tea yang diproduksi secara proses CTC (Cutting, Tearing and Curling) yaitu proses pemotongan, pencabikan dan penggulungan yang merupakan komposisi sempurna dari daun teh pilihan yang diracik sedemikian rupa oleh ahli-ahli teh PT.Sariwangi AEA (Agricultural Estate Agency) sehingga menghasilkan rasa aroma dan warna yang mengesankan.
b. Harga
Harga yang ditawarkan oleh PT.Sariwangi AEA (Agricultural Estate Agency),TBK untuk produk Teh Saring ini adalah setiap kemasan 50g Rp.1500,- per bungkus dan 20g Rp.500,- per bungkus.
c. Tempat dan Distribusi
Tempat pemasaran yang dilakukan oleh produk Teh Saring ini sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia dengan jangkauan masih di pasar-pasar tradisional.
d. Promosi
Promosi yang dilakukan produk Teh Saring ini diantaranya mengadakan kegiatan BTL (below the line), memberikan kerjasama frenchies, melakukan free sampling ke sekolah-sekolah dan pernah mengadakan kegiatan-kegiatan sosial yang bertemakan anti narkoba sebagai sponsor, kegiatan organisasi ibu PKK. Serta mengadakan pameran di PRJ (Pekan Raya Jakrta) dengan tema meningkatkan pengetahuan khalayak tentang produk knowledege pada tanggal 12 juni – 13 juli 2009. Promosi lain yang dilakukan adalah melalui media cetak surat kabar kaltim pos, dan lewat cyber net yang mengupas cerita-cerita dengan topik humor.
2.2.3. Analisis SWOT Produk
a). Stenght (kekuatan)
1. Praktis, tidak perlu menyaring ampas teh yang kotor dan berantakan karena sudah tertakar ukurannya.
2. Higienis, aman bagi yang mengkonsumsi karena tidak ada efek sampingnya, karena produknya telah terdaftar di Departemen kesehatan dan memperoleh sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical and Control point).
3. Ekonomis, harganya sangat terjangkau dikelasnya.
4. Mempunyai cita rasa teh bubuk yang khas.
5. Teh tanpa tali.
b). Weakness (kelemahan)
1. Belum terbentuknya brand awareness terhadap produk teh saring.
2. Kemasan sering terlihat kotor
Hal itu terjadi karena teh bubuk Teh Saring bergeser keluar dari filter papernya, akibat guncangan-guncangan, tetapi tetap tidak mengganggu kualitas teh dan rasa seduhan.
c). Opportunities (peluang)
1. Kualitas dari Teh Saring yang tidak kalah dengan produk sejenis, hal ini sangat memungkinkan untuk bersaing.
2. Teh merupakan kebutuhan pokok, tidak akan mungkin kehabisan market karena selalu dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat dari berbagai golongan umur dan sosial ekonomi. Hal ini berpeluang untuk menambah market share.
3. Kenaikan bahan bakar minyak berpengaruh terhadap bahan baku yang menjulang, namun Teh Saring tidak menaikkan harga, hal ini dapat berpeluang untuk menarik konsumen agar terus mengkonsumsi teh dengan harga yang terjangkau yaitu Teh Saring.
d). Threat (ancaman)
1. Loyalitas konsumen terhadap merek tertentu yang sangat kuat menyulitkan produk teh saring untuk menggesernya.
2. Semakin banyaknya produk teh bubuk dari berbagai merek diantaranya teh cap Sosro, teh cap Poci, teh cap Bendera, teh cap Botol yang membuat jalannya produksi teh Saring akan terhambat.
2.2.4. Tujuan Pemasaran
a. Memperkenalkan lebih luas lagi kepada khalayak, “Teh Saring” adalah teh bubuk yang disaringin yang hemat dengan harga terjangkau serta praktis, karena tidak perlu lagi menyaring ampas yang berantakan dan sudah tertakar ukurannya.
b. Mengambil 20% pangsa pasar teh bubuk
c. Mendapatkan brand awareness minimal 70% dari target audience satu tahun kedepan.
2.2.5. Strategi Kreatif
a. Advertising Problem
1. Brand awareness produk Teh Saring belum dikenal masyarakat
2. Positioning merek di benak masyarakat terhadap produk Teh Saring belum terbentuk.
3. Produk masih dalam tahap introduce.
b. Advertising Objective
1. Untuk membangun brand awareness Teh Saring di tengah masyarakat sebagai alternatif produk minuman teh.
2. Memposisikan diri sebagai produk teh bubuk yang Praktis, hemat dan menguntungkan.
3. Menyampaikan pesan kepada target khalayak bahwa poduk teh saring merupakan produk dengan harga terjangkau, dan sebagai alternatif baru dalam pembelian produk teh. Dengan demikian akan tercipta market baru dan menggeser loyal produk lain.
4. Membudayakan dan memasyarakatkan kebiasaan minum teh bubuk dalam kemasan dengan merek Teh Saring.
c. Target Audience
Pria dan wanita pekerja usia 18-45 tahun yang tinggal dipedesaan maupun perkotaan kelas C, D, dengan wilayah jangkauan masih di pasar lokal atau tradisional. Menyukai dan peduli kesehatan, sederhana dan simple. Suka berbelanja, setia yang ingin mendapatkan teh dengan kualitas tinggi harga terjangkau sebagai kebutuhan primer.
Profile and Insight consumer
Nama : Metta Masyithoh
No.identitas : 09.5205.580681.5535
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta 18 Juni 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl.Dewi Sartika Gg.Nangka Rt.006/009
Kel.Kedaung Kec.Pamulang Tangerang
Metta adalah seorang wanita yang bekerja pada perusahaan swasta sebagai Administrasi, dia seorang wanita yang sederhana yang sehari-hari selalu melakukan aktivitas rutin bekerja, sebelum berangkat ke kantornya pada pagi hari metta selalu menyiapkan sarapan berupa makanan kecil dan secangkir teh hangat, teh yang diinginkan oleh Metta adalah teh yang praktis buatnya yang tidak buang-buang waktu karena terdesak dengan jam kantornya. Menurut Metta Teh Saring adalah solusi yang tepat karena Teh Saring memiliki keunggulan yang diinginkan diantaranya Teh Saring praktis dalam penyajiannya, lebih hemat untuk seorang karyawan swasta seperti Metta sangat menguntungkan. Metta mendapatkan informasi pertama kali tentang produk teh ini dari konsumen lain yang ditemui sudah mengkonsumsi teh saring terlebih dulu.
d. Positioning
Menurut Kasali (2007:157) bahwa posisioning adalah ”suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk atau merek perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikir mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya”.
e. The Support
Teh Saring adalah teh bubuk yang disaringin dengan penyajian yang praktis, tidak perlu menyaring ampas teh yang berantakan karena sudah tertakar ukurannya untuk menghasilkan warna teh merah pekat, hemat, harganya yang ekonomis dan terjangkau dengan kemasan 50g Rp.1500 per bungkus dan 20g Rp.500 per bungkus dapat dikatakan menguntungkan karena dengan penyajiannya yang praktis harga bisa berhemat ditambah kualitas yang terjamin sangat menguntungkan bagi konsumen yang mengkonsumsi Teh Saring.
f. Competitor
1. Jenis Produk : Minuman
2. Nama Merek : Poci
3. Tag line : -
4. Target audience : pria dan wanita, dengan variasi usia dari anak kecil, remaja sampai dewasa, dengan status dari kalangan menengah keatas sampai kalngan menengah kebawah yang bertempat tinggal didaerah perkotaan maupun pedesaan memiliki gaya hidup yang sederhana dan mempunyai kebiasaan minum teh atau tradisi minum teh.
5 Strategi pesan iklan : Belum pernah beriklan.
Competitor 2
1. Jenis Produk : Minuman
2. Nama Merek : Sosro
3. Tag line : Ahlinya teh.
4. Target audience : Pria dan wanita dengan variasi usia dari anak-anak sampai dewasa 5-50 tahun, dari kalangan menengah sampah menengah keatas.
5. Strategi pesan iklan : iklan yang memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa teh poci merupakan teh yang sudah terkenal sejak dahulu serta memiliki varian yang beragam
g. Brand Character
Karakter merek yang ingin ditampilkan pada produk Teh Saring ini adalah ingin menawarkan tampilan yang simple karena praktis dalam penyajiannya tidak perlu lagi menyaring ampas yang berantakan untuk mendapatkan warna merah pekat dengan hasil yang sempurna
h. Big Idea
Melalui proses kreatif yang terintegrasi diberbagai elemen Teh Saring, maka penulis menemukan big idea dengan tema ”Praktis Hemat Menguntungkan”,
a). Praktis, karena didalam penyeduhannya tidak perlu menyaring ampas teh yang kotor dan berantakan.
b). Hemat, karena produk Teh Saring memiliki harga yang ekonomis, dan murah (tapi bukan murahan) dibandingkan dengan beberapa produk sejenis.
c). Menguntungkan, dengan penyajian yang praktis dan harga yang ekonomis ditambah kualitas yang terjamin dengan rasa optimis sangat menguntungkan bagi konsumen yamg mengkonsumsinya.
i. Tone and Manner Communication
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan iklannya adalah menggunakan gaya bahasa persuasif rasional.
J. Mandatories
Hal-hal yang perlu ada dalam pembuatan iklan Teh Saring ini adalah:
1. Tagline, Praktis Hemat Menguntungkan
2. Produk Teh Saring
3. Nama perusahaan
2.3. Standar Visual dan Spesifikasi Perancangan
2.3.1. Advertising Message
Iklan ini ditujukan untuk para konsumen khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tinggal didaerah perkotaan maupun pedesaan untuk selalu mengkonsumsi teh, karena teh dengan merek Teh Saring ini memiliki kepraktisan dalam penyajiannya, tidak perlu disaring lagi dan sudah tertakar ukurannya, Teh Saring jauh lebih higienis daripada teh bubuk lainnya, harganyapun terjangkau. Setiap ukuran 50G (bisa untuk membuat 50 gelas besar) dengan harga Rp.1500,- dan ukuran 20G (bisa untuk membuat 20 gelas) dengan harga Rp.500,-, sehingga konsumen bisa lebih berhemat.
2.3.2. Standar visual iklan
a. Konsep Visual Iklan
Versi ”Telapak Tangan”
Iklan versi ”Telapak Tangan” ini menceritakan kedua tangan terbuka diatas tangan kanan terdapat produk Teh Saring dengan dua pilihan aroma rasa teh asli dan vanila, diatas tangan kiri ada emapat gelas besar beserta tekonya, diujung sebelah kanan juga terdapat koin 500 rupiah, sedangkan dipojok sebelah kiri terdapat tulisan brand. Hal ini dimaksudkan bahwa dengan satu sachet produk Teh Saring dapat menghasilkan empat gelas besar air teh seduhan dengan harga yang ekonomis yaitu 500 rupiah saja.
b. Lay Out
Lay out versi ”Telapak Tangan” ini menggunakan jenis lay out picture window karena tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up, yang dimaksudkan iklan versi ”Telapak Tangan” ini lebih memfokuskan produk dari Teh Saring dan brandnya.
c. Headline
menurut Kusrianto (2007:328) ”Headline adalah unsur yang memegang peranan penting, besar, singkat dan padat. Headline itulah yang diharapkan akan dibaca pertama kali serta akan melekat dalam ingatan pembacanya. Selain itu, headline berguna untuk memancing agar pembaca melanjutkan membaca teks berikutnya secara lebih detail”. Tetapi dalam iklan versi ”Telapak Tangan” ini penulis tidak menampilkan headline karena hanya ingin menonjolkan produk saja konsumen sudah bisa tahu bahwa yang dimaksud adalah produk teh.
d. Tag line
Tag line yang digunakan dalam iklan versi ”Telapak Tangan” ini adalah ”Praktis Hemat Menguntungkan” digunakan tagline ini karena produk Teh Saring Praktis, didalam penyeduhannya tidak perlu menyaring ampas teh yang kotor dan berantakan, Hemat, karena Teh Saring memiliki harga yang ekonomis, dan murah (tapi bukan murahan) dibandingkan dengan beberapa produk sejenis. Menguntungkan karena dengan satu kantong teh Saring 50G@10gr dapat menghasilkan 2-3 liter air teh sedangkan satu kantong yang 20G@3gr dapat menghasilkan 800ml air teh dengan warna merah pekat yang sempurna
Versi ”Perbandingan Produk”
a. Konsep Visual Iklan
Iklan versi ”Perbandingan Produk” ini menceritakan tentang perbandingan sebuah produk teh dengan cara yang lama dan cara yang baru. Cara lama disini menampilkan cara pembuatan teh yang dilakukan dengan menyaring teh menggunakan saringan, sedangkan cara barunya menampilkan produk Teh Saring dengan satu sachet dapat menghasilkan empat gelas besar seduhan. Hal ini dimaksudkan bahwa cara lama tidak efisien, sedangkan cara baru menggunakan Teh Saring lebih praktis dalam penyeduhannya.
b. Lay Out
Lay out iklan versi ”perbandingan produk” ini menggunakan jenis lay out picture window yang berupa 2/3 bidang lay out adalah gambar. Hal ini dikarenakan tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up dan menampilkan perbandingan produk cara lama dan cara baru. Iklan Teh Saring versi ”perbandingan produk” ini lebih memfokuskan pada cara penyeduhan teh yang lama dan yang baru.
c. Headline
menurut Kusrianto (2007:328) ”Headline adalah unsur yang memegang peranan penting, besar, singkat dan padat. Headline itulah yang diharapkan akan dibaca pertama kali serta akan melekat dalam ingatan pembacanya. Selain itu, headline berguna untuk memancing agar pembaca melanjutkan membaca teks berikutnya secara lebih detail”. Jenis headline yang digunakan dalam iklan versi ”Perbandingan Produk” ini adalah ”Pastikan beralih pada Teh Saring” penggunaan headline tersebut menjelaskan bahwa dengan beralih pada Teh Saring, dapatkan keunggulannya lebih praktis, hemat dan menguntungkan.
d. Tag Line
Tag line yang digunakan dalam iklan versi ”Perbandingan Produk” ini adalah ”Praktis Hemat Menguntungkan” digunakan tagline ini karena produk Teh Saring Praktis, didalam penyeduhannya tidak perlu menyaring ampas teh yang kotor dan berantakan, Hemat, karena Teh Saring memiliki harga yang ekonomis, dan murah (tapi bukan murahan) dibandingkan dengan beberapa produk sejenis. Menguntungkan karena dengan satu kantong Teh Saring 50G@10gr dapat menghasilkan 2-3 liter air teh sedangkan satu kantong yang 20G@3gr dapat menghasilkan 800ml air teh dengan warna merah pekat yang sempurna
2.3.3 Spesifikasi Perancangan
Versi ”Telapak Tangan”
a. Daya tarik pesan dan gaya penyampaian
Daya tarik yang digunakan dalam iklan versi ”Telapak Tangan” yaitu dengan mengggunakan gambar kedua telapak tangan di tambah teko dan empat gelas berisi teh. Hal ini menjelaskan bahwa kedua telapak tangan yang sebelah kanan terdapat produk Teh Saring dan sebelah kiri terdapat teko dan empat gelas besar menandakan bahwa Teh Saring dengan satu sachet saja bisa menghasilkan satu teko penuh atau setara dengan empat gelas besar, alasannya untuk menarik minat konsumen agar membeli produk Teh Saring. Gaya penyampaian pesan yang digunakan dalam versi ”Telapak Tangan” ini adalah dengan menggunakan gaya penyampaian pesan persuasive menonjolkan kualitas produk Teh Saring yang praktis, hemat dan menguntungkan dengan pendekatan emosional dengan penggunaan bahasa nonformal alasannya karena lebih sederhana dan sopan.
b. Teknik Illustrasi
Teknik ilustrasi yang digunakan pada pembuatan iklan cetak Teh Saring versi ”Telapak tangan” ini adalah berawal dari mengambil gambar melalui kamera digital, lalu diedit dengan menggunakan teknik adobe Photoshop.
c. Warna
Warna yang digunakan pada pembuatan iklan cetak produk Teh Saring versi ”Telapak tangan” ini adalah perpaduan warna orange, hijau, dan merah alasannya karena warna orange dapat menebarkan energi, dan memancarkan keceriaan, warna hijau memberikan kesegaran dan relaksasi alami sedangkan warna merah paling efektif digunakan untuk tujuan promosi dan penjualan, sehingga secara tidak langsung menyampaikan pesan bahwa iklan tersebut dapat menarik konsumen agar tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi produk dari Teh Saring
d. Tipografi
Tipe tulisan yang digunakan pada pembuatan iklan cetak produk teh Saring versi ”Telapak tangan” ini adalah pada tulisan tagline ”Praktis hemat menguntungkan” digunakan jenis huruf myriadpro, ukuran 36pt, warna putih, sedangkan pada baseline ”PT.Sariwangi AEA dan www.tehsaring.com ” menggunakan jenis huruf Arial black, ukuran 24pt. Alasan digunakan tulisan seperti itu pada tagline dan nama perusahaan supaya konsumen dapat membaca tulisan tersebut dengan mudah.
e. Baseline
Basline yang digunakan pada iklan versi ”Telapak Tangan” adalah PT.Sariwangi AEA dan www.tehsaring.com.
Versi ”Perbandingan Produk”
a. Daya tarik pesan dan Gaya penyampaian
Daya tarik yang digunakan pada iklan versi ”Perbandingan Produk” yaitu dengan menggunakan perbandingan cara lama dan cara baru. Hal ini menjelaskan tentang Cara lama yang menampilkan cara pembuatan teh yang dilakukan dengan menyaring teh menggunakan saringan, sedangkan cara barunya menampilkan produk Teh Saring dengan satu sachet dapat menghasilkan empat gelas besar seduhan teh. Gaya penyampaian pesan yang digunakan pada versi ”Perbandingan Produk” ini adalah gaya penyampaian pesan persuasive, dengan pendekatan rasional.
b. Teknik Illustrasi
Teknik illustrasi yang digunakan pada pembuatan iklan cetak produk Teh Saring versi ”Perbandingan Produk” ini berawal dari mengambil gambar melalui kamera digital, lalu diedit dengan menggunakan teknik adobe Photoshop.
c. Warna
Warna yang digunakan pada pembuatan iklan cetak produk teh Saring versi ”Perbandingan produk” ini adalah warna orange, kuning, dan merah, alasannya karena warna orange dapat menebarkan energi, dan memancarkan keceriaan, warna kuning memberikan harapan serta keoptimisan sedangkan warna merah paling efektif digunakan untuk tujuan promosi dan penjualan, sehingga secara tidak langsung menyampaikan pesan bahwa iklan tersebut dapat menarik konsumen agar tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi produk dari Teh Saring
d. Tipografi
Tipe tulisan yang digunakan pada pembuatan iklan produk Teh Saring versi ”Perbandingan produkl” ini adalah pada tagline ”Praktis, hemat, menguntungkan” menggunakan jenis huruf Franklin gothic demi cond, ukuran 24 pt warna merah. Pada body copy ”praktis, tidak perlu menyaring ampas teh yang kotor dan berantakan, hemat cukup dengan 1 sachet dapat menghasilkan 20 gelas, menguntungkan, dengan 500 rupiah keluarga anda bisa menikmati suguhan yang praktis dan istimewa.” menggunakan jenis huruf Tw cen Mt ukuran 18.5 pt warna putih, pada headline ”Pastikan beralih pada Teh Saring” menggunakan jenis huruf Tw Cen MT ukuran 36.83 pt warna merah. Pada tulisan ”PT.Sariwangi AEA dan www.tehsaring.com” adalah menggunakan jenis huruf arial, ukuran 15.88 pt. Alasan digunakan tulisan seperti itu agar konsumen lebih mudah membaca tulisan tersebut dengan mudah.
e. Baseline
Basline yang digunakan pada iklan versi ”Telapak Tangan” adalah PT.Sariwangi AEA dan www.tehsaring.com.
2.3.4 Justifikasi Strategi Kreatif Iklan
Justifikasi strategi iklan versi ”Telapak tangan” termasuk kedalam jenis strategi produk oriented USP (uniq selling point), dengan menggunakan manfaat yang unik dari produk Teh Saring. Alasannya karena manfaat yang diperoleh jika konsumen mengkonsumsi produk Teh Saring ini adalah lebih praktis karena tidak perlu menyaring ampas teh yang kotor dan berantakan, lebih hemat selain harganya yang ekonomis dengan 500 rupiah saja untuk ukuran 20G@3gr, Teh Saring lebih terukur takarannya, lebih menguntungkan karena dengan satu kantong teh Saring 50G@10gr dapat menghasilkan 2-3 liter air teh sedangkan satu kantong yang 20G@3gr dapat menghasilkan 800ml air teh dengan warna merah pekat yang sempurna. Jadi konsumen tidak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsi Teh Saring. .
2.4. Konsep Media
2.4.1 Tinjauan Media
Dalam periklanan hal yang paling penting adalah dimana iklan nantinya akan ditempatkan. Oleh karena itu diperlukan media. Media dalam periklanan sangatlah beragam, akhir-akhir ini bahkan ditemui banyak sekali media dengan bentuk yang juga beragam. Media iklan dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line), media lini atas terdiri dari media cetak (majalah, surat kabar), media elektronik (tv, radio) serta media luar ruang (papan, reklame, angutan), sedangkan media lini bawah terdiri dari seluruh media selain media lini atas seperti direct mail, katalog, point of purchase, pameran, brosur, kalender, agenda, gantungan kunci, atau tanda mata yang dikutip dari Kasali (1992:125)
Peranan media cetak untuk iklan teh Saring ini adalah untuk meningkatkan penjualan produk Teh Saring, karena dengan melalui media cetak khususnya Kompas dan tabloid Nova lebih efektif dalam menjangkau target market yang diinginkan pada PT.Sariwangi, sedangkan kegunaan media cetak sendiri yaitu iklan dapat di simpan dalam jangka waktu panjang, disamping iut juga menampilkan visual yang menarik.
Menurut Terence A Shimp Untuk mendapatkan kriteria media yang tepat perlu mempertimbangkan strategi media yang tepat diantaranya :
a. Memilih audience
b. Menspesifikasikan tujuann media.
c. Memilih kategori media dan sarana.
d. Membeli media.
Setelah mempertimbangkan Strategi media perlu diketahui bahwa tugas utama bagi media sebelum menetapkan media mana yang akan digunakan adalah:
a. Menggunakan media Placement (umum)
b. Melakukan pembelian media (media buying)
c. Merencanakan dan memilih media-media yang akan dipasang iklannnya ( media planning)
d. Melakukan monitoring terhadap iklan-iklan yang ditayangkan (media monitoring).
2.4.2 Strategi Eksekusi Media
Dalam menempatkan iklan pada suatu media memerlukan suatu perencanaan agar pesan dalam periklanan mampu mencapai khalayak sasaran pada waktu, tempat dan saluran yang tepat. Teh Saring memilih media lini atas , media cetak (surat kabar dan tabloid).
a. Strategi Media
1. Menggunakan print media (surat kabar dan tabloid)
2. Dipilih media print karena dinilai tepat menjangkau target audience.
3. Media print banyak dibaca oleh target audience.
b. Media Karakteristik
1. Memiliki distribusi yang bersifat rasional wide.
2. Memiliki karakter target audience yang dinamis, aktif, bersosialis, berwawasan luas, kritis, diberbagai bidang kehidupan dan memperhatikan kesehatan.
Pemilihan media yang penulis sarankan adalah print Ad yang sudah tersegmentasi sehingga kemungkinan untuk target market terkena exposure lebih besar. Adapun media yang digunakan antara lain :
1. Surat kabar Kompas
2. Tabloid Nova
Karena kedua media cetak tersebut dinilai sangat tepat dalam menjangkau dan banyak diminati oleh target audience.
2.5 Eksekusi Perancangan Iklan
2.5.1 Pertimbangan Pemilihan Karya
Pada proses eksekusi iklan penulis membuat 6 karya iklan, yaitu versi ”Telapak tangan”, ”Perbandingan produk”, ”Semua Pilih”, ”Dua Varian”, ”Satu sachet Teh Saring”, dan ”Secangkir Teh Saring”.
Berdasarkan dari hasil pemilihan oleh pihak PT.Sariwangi AEA (Agricultural Estate Agency) tbk, yang diwakili oleh Bapak Bidho Travolta Khiunniko selaku Marketing Communications, memilih iklan cetak versi ”Telapak tangan”, dan ”Perbandingan produk”
Sedangkan untuk eksekusi iklan Teh Saring adalah dengan memakai media cetak (surat kabar dan tabloid) dengan skala nasional seperti :
a. Print Ad versi ”Telapak tangan” memakai surat kabar dengan ukuran luas 4x270 mmk (FC) dan tabloid dengan ukuran dispalay ½ hal (FC)
b. Print Ad versi ”Perbandingan Produk” memakai surat kabar dengan ukuran luas 4x270 mmk dan tabloid dengan ukuran display ½ hal (FC)
2.5.2 Eksekusi Karya iklan
a. Versi Telapak tangan
b. Versi Perbandingan produk
a. Versi : Telapak Tangan
Gambar II.1
b. Versi : Perbandingan Produk
Gambar II.2
2.6 Time Table dan Anggaran Produksi
2.6.1 Time Table
No. Tahap Kegiatan September
I II III IV
1 PRA PRODUKSI Bertemu Klien
2 Internal Brief
3 Brainstorming dan Brief
4 Storyline
5 Internal review
6 Proposal
7 Presentasi ke klien
8 Revisi
9 Presentasi (persetujuan produksi)
10 Bimbingan
No. Tahap Kegiatan Oktober
I II III IV
1 Produksi Membuat sketsa gambar
2 Pengambilan gambar foto
3 Membuat gambar dengan photoshop
4 Cuci cetak / scanning
5 Bimbingan
No. Tahap Kegiatan Oktober
I II III IV
1 Pasca produksi Transfer gambar ke komputer
2 Memilih gambar dan warna
3 Pemilihan huruf
4 Lay out
5 Penyelesaian awal
6 Penyelesaian akhir
7 Persentasi ke klien
8 Penyusunan laporan
9 Bimbingan
2.6.2 Anggaran Produksi
No Pra Produksi Unit Rp Total Keterangan
1 Kertas Kuarto 1 Rim 25000 25000 Untuk print tiap bimbingan
2 Flash Disk 1 99000 99000 Untuk menyimpan data
No. Produksi Unit Rp Total Keterangan
1 Kertas Foto 18 13000 234000
No Pasca produksi Unit Rp Total Keterangan
1 Cetak awal 50 500 25000
2 Cetak akhir 60 500 30000
Total 413.000
2.7 Kendala dan Pemecahannya
2.7.1 Kendala yang dihadapi selama mengerjakan karya
a. Alat bantu sebagai penunjang pembuatan karya sulit didapat.
b. Buku-buku referensi yang sulit didapat.
2.7.2 Cara yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala
a. Dengan meminjam kamera digital sebagai alat bantu pengerjaan karya.
b.Mencari di toko-toko buku Gramedia dan mencari dari perpustakaan kampus lain (Mercu Buana).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
boleh juga............
ReplyDelete